Tuesday 29 March 2011

PUISI CINTA TANPA KATA CINTA :')

Adakah awan berarak, atau rumput hijau itu, akan mengerti?
Bahwa langit biru itu mengingatkanku pada tenangnya pantulan telaga di matamu,
Yang memandang lembut dan menghapus segala curiga

Bahwa setiap helaan nafas sang angin, mengingatkanku pada setiap tuturmu,
Yang tanpa kusadari telah merubah duniaku, sudut pandangku, pola berpikirku ..
Dan menjadikan suaramu bergaung di mimpiku, bertahta sebagai gema senandung terindah yang pernah kudengar

Bahwa setiap tetes embun memantulkan bayangmu, dan aku takut menjadi nyaris gila karenanya

Maka berani-beraninya kau menempati ruang di hatiku?
Menerobos masuk pintuku bahkan tanpa kunci, dan aku hanya bisa terpana tanpa berbuat apa-apa
Namun aku telah terlalu lelah berlari dari perasaan ini,
Dan ketika aku pasrah sedikit saja, bayanganmu membombardirku tanpa ampun
Membuatku berpikir untuk menyerah kalah

Malam merangkak menuju pagi, namun entah mengapa tebaran bintang itu justru semakin banyak
Tetap hanya ada satu yang paling terang
Aku terdiam gelisah, bintang itu balik menatapku
Kemilau cahayanya seakan menuntutku, aku seperti anak kecil yang tertangkap basah sedang berbohong
Tunggu, aku tertegun sejenak ..
Berbohong?

Ya, terlalu banyak dusta yang tercipta
Terlalu banyak pura-pura saat aku melangkah di depanmu
Tertawa seakan tanpa beban sementara jantungku berdegup tak beraturan
Mendengarkan seluruh ceritamu sementara hatiku tak henti berdoa
Berharap akan senyummu, tatapanmu, atau, semoga saja, hatimu ..

Aku menoleh lagi ke arah bintang yang mulai memudar cahayanya itu
Tersenyum padanya, juga kepada poros jarum sang waktu
Biarkan aku menunggu, dalam kesabaranku :)

 ·  · Share · Delete

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...