The Heartbreakers [Part 4]


four
who is Vesta actually?
Kei menekuni lembar demi lembar notes biru di tangannya. Goresan tangan Vesta ditatapnya dengan cermat. Tidak hanya lirik yang ada di situ, tapi juga puisi, sketsa-sketsa baju dan lukisan manga serta beberapa ukiran bunga atau dedaunan yang indah memenuhi halaman. Terkadang Vesta juga membubuhi Quote of Today, atau Things to Do di beberapa halaman yang dilingkari spidol merah. Rapi, kreatif, dan jelas memiliki sisi estetika yang luar biasa.
Ternyata buku itu sudah digunakan Vesta sejak dia masih duduk di bangku SMP. Pantes kayak udah lecek banget gitu. Tapi keliatan bahwa Vesta sangat menyayangi buku itu. Ia menuliskan banyak hal, bahkan rumus-rumus fisika SMP untuk persiapan UNAS juga ada. Ia juga membuat puisi untuk kelulusan SMP. Kei tersenyum setengah terharu membacanya, teringat masa-masa SMP, masa-masa ABG labil yang sebenernya masih belum cukup dewasa tetapi rasa ingin tahu anak-anaknya kelewat tinggi. Persahabatan, kekonyolan, semuanya..
Satu Hari Sebelum Hari Esok

Setiap pertemuan, pasti akan ada perpisahan
Sebuah kalimat yang klise, umum, namun sulit untuk memaknainya
Setiap butir kenangan, setiap lembar memori, seluruh ingatan tentang kejadian
Ya, hanya ingatan, karena takkan pernah terulang lagi untuk kedua kali
Setiap wajah, setiap baris nama, semua pribadi yang menarik
Hanya ada satu, karena takkan pernah temui lagi orang-orang yang sama
Dan perasaan-perasaan tak terlukiskan
Semangat juang, kasih sayang, kemarahan sesaat, tangis tertahan maupun sedu sedan
Semua itu hadir kembali hari ini
Satu hari sebelum kita mengenal ’Hari Esok’
Esok di mana kita akan berjuang lagi di tempat yang berbeda
Tapi jangan pernah lupakan tempat yang telah membentuk kita menjadi seorang pejuang
Esok di saat kita akan bertemu dengan kenangan-kenangan baru lainnya
Dan jangan pernah hilangkan ingatan tentang kenangan-kenangan berharga dahulu
Hari esok, ketika mimpi-mimpi baru bermunculan
Sebagai pembuktian bahwa dulu kita pernah berani bermimpi besar, untuk menjadi seseeorang dengan kesuksesan yang besar
Waktu boleh berlalu, namun hari ini dan segala kenangan yang terkandung di dalamnya, takkan pernah hilang dari ingatan


Untuk yang Takkan Pernah Terlupa

Kawan ..
Cukupkah ribuan kata terima kasih untuk menggambarkan betapa aku bersyukur
Yang Maha Kuasa menakdirkan kita untuk bertemu, dan mengizinkanku mengenal pribadi-pribadi luar biasa
Teruntuk mereka yang dewasa, yang mengajarkanku bagaimana cara bersikap
Untuk mereka yang bijaksana, yang menahan langkahku ketika aku mulai berjalan ke arah yang salah
Dan mereka dengan semangat serta keceriaan yang tek pernah putus, hadirkan tawa di setiap inci jejak hidupku
Kawan ..
Bagaimana harus kuungkapkan maaf yang dalam
Atas lisanku yang menyakitkan
Atas prasangka-prasangka burukku
Atas kekhilafan yang pernah kuperbuat
Maka dengarlah kawan
Saat ini juga kutuntaskan segala rasa penyesalan, seluruh perasaan sakit hati di masa lalu
Dan kebahagiaan yang dalam, mengenang memoar indah di masa-masa kebahagiaan kita dulu
Yang tidak akan pernah berakhir, masih terus terukir indah di hati kita

Kei tersenyum lagi. Ia sangat menikmati membaca puisi-puisi Vesta. Ia beberapa kali tertegun membaca goresan-goresan abstrak tanpa judul yang sepertinya dibuat Vesta secara spontan tetapi tetap bermakna.

Di sini aku berdiri
Menatap kosong
Semilir  angin membisikkan
Berjuta kata tanpa makna

Di sini..
Aku mencoba
Bertahan dalam bisu
Dalam diam

Entah apa perasaanku kini
Desau angin menderu
Suaranya seakan menembus detak nadi
Membunuh sel-sel tubuhku

Aku lebur dalam angin
Aku hancur karena angin
Sementara angin tanpa dosa
Tetap berhembus di duniaku
Mengacaukan pikiranku
Memporak-porandakan hidupku

           
Tangan Kei terulur meraih gitar ketika ia membaca beberapa tulisan yang bagus untuk dijadikan lirik. Ia menahan senyum gelinya membaca lirik-lirik yang ngasal tapi tetep keren. Vesta banget. Dia sadar betul Vesta sedang menyindir Denny di lirik lagu terbarunya. Denny sebenarnya bukan playboy. Ia hanya mudah sekali jatuh cinta. Dan dengan sifat Denny yang sebenarnya masih kekanak-kanakan dan perasaannya yang gampang berubah membuat ia jadi sering gonta-ganti pacar. Dan yang paling membuat Vesta gemas adalah sikapnya yang sangat santai ketika memutuskan cewek-ceweknya
You, Me and a Space..
You were only able to look without doing any
You bite your lip, maybe enjoying every second that went by
Until there’s nothing left except: You, Me, and A space
Without a shred of memories, without hope of any
I just looked at you,  actually didn’t really care

Kei tersenyum puas setelah menyelesaikan lagunya. Meski lagu itu panjang, berbeda dengan lagu The HBs lainnya, tetapi sepertinya The HBs akan sangat menyukai lagu ini. Ia berpikir untuk menambahkan beberapa unsur rap, dengan suara Ruffan tentunya, supaya lagu ini bisa lebih bervariasi.
Setelah itu ia membolak-balik halaman scrapbook Vesta dan tersentak ketika membaca halaman khusus jadwal. Terlebih membaca isinya:

Senin, 19 Oktober 2009 - jenguk Aria
Kamis, 22 Oktober 2009 - ke Ashirtive. Diskusi desain kaos Ruffan sama anak2 Ash.
Jumat, 23 Oktober 2009 - kerja kelompok sama Chels, Rummy, Widya . Jangan lupa copy lagu-lagu dari MP3 Eza.
Minggu, 24 Oktober 2009 - beli mawar putih, ke Aria.

Dan seterusnya, halaman-halaman itu penuh dengan nama-nama temen ceweknya. Beberapa temen cowok. Selebihnya adalah The Heartbreakers dan.. Aria.
Mawar putih? Beresin kamar Aria? Belajar bikin opera cake kesukaan Aria sama tante Linda? Memangnya Aria itu siapa?! Kei makin marah ketika melihat graffiti nama Aria terukir dengan huruf melingkar indah. Kei bisa merasakannya. Rasa cinta yang mendalam itu. Kei bisa merasakannya. Sama seperti saat ia membaca puisi Kahlil Gibran itu.
Kei meraih HPnya dengan emosi naik ke ubun-ubun. Menelpon Denny.
"What’s up, man?”
”Den! Si Vesta udah punya cowok ya?!"
"Ha?”
”Si Vesta itu udah punya cowok apa belom?”
”Nggak punya. Apa-apaan sih nada suara lo? Emosi gitu.”
”Boong lo.”
”Yaelah, ngapain juga gue boong. Nggak penting banget. Aneh lo, Kei!”
“...”
”Wah, gue tau nih. Lo.. Cemburu kan, Kei? Cemburu?? Seorang Kei cemburu cuma gara-gara seorang Vesta? Buahahahaha.."
Kei tak mengacuhkan tawa mengejek itu.
”Siapa sih yang lo cemburuin itu? Bukan anak The Heartbreakers kan? Terus siapa? Temen sekolahnya? Kayak lo tau temen sekolahnya aja. Hahahahaha.”
"Vesta naksir si Aria itu ya?"
"Aria? Ariandy Darmawan? Gila lo. Ngapain nyebut-nyebut nama orang meninggal?"
HP Kei nyaris terjatuh. Suara Denny yang memanggil-manggil tak dipedulikan.
Dia tersentak saat Denny berteriak putus asa di ujung telepon, "Aria itu bukan cowoknya Vesta! Dia pacarnya Liora, kakak Vesta!"
Ketika dia mendekatkan HP ke telinganya, ia mendengar cerita paling complicated yang pernah dia dengar.
Vesta memendam perasaannya ke Aria selama bertahun-tahun. Tetapi dia hanya mencintai dengan ikhlas. Tanpa berharap apapun. Liora dan Aria adalah pasangan paling serasi menurut Vesta, dan Vesta nggak mau ada seorangpun yang merusak kebahagiaan mereka.
Cinta yang sebenarnya adalah ketika kamu menitikan air mata dan masih peduli terhadapnya, adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih menunggunya dengan setia.
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu masih bisa tersenyum dan berkata, ”Aku turut berbahagia untukmu.”
Suatu hari dia memergoki Liora jalan dengan cowok lain. Awalnya dia nggak curiga hingga lama-lama selain jalan bareng, dia menemukan inbox kakaknya penuh dengan sms dari Zio, cowok itu. Vesta bertanya terus terang dan kakaknya mengamuk luar biasa. "Kamu nggak ngerti apa-apa!" Bentak Liora waktu itu.
"Apa yang Vesta nggak ngerti? Demi Tuhan, kak! Kakak bahkan belum putus sama Aria!"
"Terusin! Belain terus pujaan hatimu itu! Dia emang selalu bener kan di mata kamu??"
Vesta terdiam. Mulutnya terkatup rapat. "Iya, Vesta emang suka sama Kak Aria. Tapi Vesta nggak pernah mau ganggu hubungan kakak. Apa kakak selingkuh dari Kak Aria gara-gara itu?"
"Selingkuh? Jangan berani-berani gunain kata itu. Ves! Seandainya aku tau kamu suka Aria dari awal, dan Aria emang tepat buat kamu, aku bakal ngerelain Aria buat kamu! Tapi sekarang.. Nggak, aku nggak bakal rela kamu sama cowok brengsek itu, Ves!"
"Kak! Kakak nggak boleh ngomong kayak gitu sama cowok kakak sendiri! Lagian udah jelas kakak yang salah, 'kan?"
Liora menatapnya tajam, "Kamu bahkan nggak tau apa-apa soal Ariandy, Ves."
Sesudah itu, Liora dan Aria putus. Aria sering curhat pada Vesta, juga sering mengajaknya jalan. Sementara itu hubungan Liora dan Vesta makin merenggang.
Dua bulan kemudian, Aria meninggal. Awalnya alasan yang dikemukakan pada orang-orang adalah Aria meninggal dalam sebuah kecelakaan. Mobilnya tertabrak pohon saat berada di jalan sepi.
Saat itulah Vesta sering menghilang, dan mengisi hari-harinya dengan berkunjung ke makam Aria.
Tetapi akhirnya rahasia itu terkuak saat Liora menemukan mobil Aria dalam keadaan sempurna tanpa kerusakan apapun. Akhirnya terbongkarlah bahwa selama ini Aria mengkonsumsi narkoba. Ia mengkonsumsi barang haram itu setelah memarkir mobilnya cukup jauh dari rumah. Dan melakukannya di dalam mobil.
Suatu saat ia sakaw di sana, dan karena ia tidak lagi memiliki persediaan narkoba namun sakitnya tak tertahankan, ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan memutus urat nadinya.
Tak berapa lama sesudah itu, Liora menjelaskan segalanya pada Vesta. Bahwa sebenarnya Aria adalah cowok brengsek. Bahwa sebenarnya Aria sudah punya istri, ya, MBA (Married By Accident), yang ditinggalkannya. Liora sudah cukup bersabar menghadapi ulah Aria yang kelewat batas. Mulai dari berselingkuh berkali-kali, mencuri uang Liora, dan sebagainya. Namun Aria mengancam akan melukainya dan orang-orang terdekatnya jika minta putus. Tetapi Aria membolehkannya jalan dengan cowok lain.
Ternyata hal itu sudah direncanakan oleh Aria. Dia sudah menyadari sejak lama bahwa Vesta menyukainya. Dia mengatur dengan sempurna tahap demi tahap yang akan terjadi. Untunglah tidak terjadi apapun pada Vesta.
Vesta shock berat. Tetapi dengan tabah, dia bisa menerima segalanya. Hubungannya dengan Liora membaik. She deserves someone much better than Aria, right?
Apabila cinta tidak bertemu, bebaskan dirimu,
biarkan hatimu kembali ke alam bebas lagi.
kau mungkin menyadari, bahwa kamu menemukan cinta dan kehilangannya, tapi ketika cinta itu mati kamu tidak perlu mati bersama cinta itu.
Tetapi ternyata cerita belum berakhir, ketika Vesta dan Liora sudah akrab kembali. Entah bagaimana, mereka menemukan kenyataan bahwa Papa dan Bundanya sama-sama berselingkuh.  Mereka shock luar biasa. Namun berusaha berakting tidak tahu apa-apa. Untuk menjaga keutuhan keluarga mereka.
Untuk itulah Vesta pergi. Di Amerika nanti, dia dan Liora akan minta ketegasan Papa dan Bunda mereka. Jika ingin keluarga ini utuh, maka mereka harus menghentikan ulah mereka. Tapi jika mereka merasa sudah tidak cocok, mereka boleh berpisah dan hidup bersama pasangan pilihan mereka.
Orang yang bahagia bukanlah mereka yang selalu mendapatkan Keinginannya, melainkan mereka yang tetap bangkit ketika mereka jatuh, entah bagaimana dalam perjalanan kehidupan.
"Gue ceritain ini semua bukan karena gue rasa lo orang yang tepat, Kei. Mungkin lo emang keliatannya bener-bener sayang sama Vesta, tapi gue nggak mau ambil resiko itu. Gue nggak mau sepupu gue lo sakitin kayak ke sembilan belas mantan lo itu. Tapi kayaknya kali ini adalah perasaan lo yang paling dalem. Makanya gue mau ngasi tau lo. Nama Aria udah melekat banget di hati Vesta, dan sesudah itu dia dikecewakan segitu dalemnya. Ditambah permasalahan keluarganya, apa lo mau nambah beban dia dengan perasaan lo itu? Perasaan seorang Kei yang bahkan nggak pernah serius!"
Kei ingin berontak, membantah semua perkataan Denny. Ingin menyatakan bahwa ia sungguh-sungguh menyayangi Vesta! Tapi dia sadar Denny memang benar, meski ia bersungguh-sungguh, di mata orang lain nggak ada jaminan bahwa dia nggak akan menyakiti Vesta.. Setelah mengucapkan terima kasih dengan lemah, ia menutup telepon.
Mencintai bukanlah bagaimana kamu
melupakan dia bila ia berbuat kesalahan,
melainkan bagaimana kamu memaafkan.
bukanlah bagaimana kamu mendengarkan,
melainkan bagaimana kamu mengerti.
bukanlah apa yang kamu lihat,
melainkan apa yang kamu rasa.
bukanlah bagaimana kamu melepaskan, melainkan bagaimana kamu bertahan.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...