Saturday 7 May 2011

sepenggal memori tentang orang itu



haha judulku --"
oke, akhir akhir ini saya jadi suka bernostalgila :)) saya menemukan arsip-arsip terlupakan di hard disk saya (sistem filing saya memang berantakan --" habis file nya banyak bangeeeet *excuses hahah) ada satu novel tidak selesai yang terinspirasi dari dia. oke, berikut cuplikan cuplikannya :D

Vero
Aku menatap sekeliling tanpa ekspresi. Yah, memangnya mau bagaimana lagi? Toh aku sudah terlalu familiar dengan lingkungan ini. Nyaris tidak ada hal yang baru. Meja-kursi yang sama, interior yang sama, taman-taman yang sama. Hanya seragam yang berbeda, dulu biru sekarang abu-abu.
Apa sih yang menarik jadi anak SMA? Kayaknya aku nggak ngerasain apapun deh. Semua sama aja. Apalagi aku harus terdampar di sekolah ini lagi, sekolah ini lagi. Bukannya aku nggak suka sih, tapii, yah, bosen aja. Nggak salah kan?


Val

Oh great. Hari ini bener-bener sempurna. Hari pertama masuk sekolah, aku udah ditanya guru-guru soal kakakku. Yeah, siapa juga yang nggak bosen ditanya itu lagi, itu lagi. Tapi yang lumayan spesial ada sih, tadi aku liat cewek cantiiik banget. Gila, kayak bersinar gitu di antara yang lain, putih banget, trus bibirnya itu! Agak blasteran juga kayaknya. Sayang aku belum sempet nanya anak-anak soal cewek itu. Namanya siapa ya?




valvintage: Lan?
valvintage: Besok bawain barangnya ya?
valvintage: Aku udah ada duitnya tenang aja hehe
valvintage: Oke, les?
allevero77: hah?
allevero77: siapa nih?
allevero77: udah nggak kenal, nyasar lagi.
valvintage: Halaaah
valvintage: Pokoknya besok bawa ya hehe kamu kan sales kelas :D *peace
allevero77: maaf ya mbak atau mas siapapun disana, anda salah orang
valvintage: Ya ya terserah, peer udah selesai lan?
allevero77: buset nih orang
allevero77: --"
allevero77: alan x-1 maksudmu? ini bukan alan
allevero77: ini vero x-4
valvintage: SERIUS?
valvintage: Kamu nggak bohong kan?
allevero77: nggak lah hahaha penting apa boong segala
valvintage: My God
valvintage: Yaampun sori sori
allevero77: :))
allevero77: hahaha nggakpapa
allevero77: kok bisa nyasar sih? nih id nya: alanpr
allevero77: jauh lho alan sama allevero77 --a sama al-nya doang
valvintage: Gila malu banget
valvintage: Hehe ya soalnya tadi ngerjain peer bareng anak anak trus ngeliat Ivan lagi chat sama allevero
valvintage: Diskusi soal biologi
valvintage: Ya aku kira itu alan sih
valvintage: Pulang langsung ngeadd hahahaha
allevero77: =))
allevero77: oke oke hahhaha
allevero77: btw, ini val x-1 kan?
valvintage: Iya :)
valvintage: Oya udah nonton ini belum..      
allevero77: belum, emang bagus?      
...   



"Kamu dichat Val?" Tatapan anak itu menusuk. Oh yaampun, Vero lupa sama sekali kalo anak itu yang punya id ym dan nomer hapenya Val tapi males banget mau ngasih sama orang lain. Glek. 
"Hehe, iya. Nyasar aja kok. Hahahaha sukanya kok sama anak kayak gitu sih?"
Dia tidak menghiraukan, "Gimana-gimana? Liat history nya dong!"
"Yah, aku kan chatnya di rumah, Zur."
"Besok bawa laptopmu dooong. Ya? Ya? Ya?"
"Hah? Besok itu ada kimia, bawa modul. Bahasa Inggris, bawa kamus. Biologi sama Mat, bukunya tebelnya kayak apa. Nggak, nggak. Aduuh itu tuh biasa aja, dia ngira aku Alan."
"Gitu doang?"
"Hmm, ya iya gitu doang. Hehe, emangnya mau gimana lagi?"


”Yeah, itu malu-maluin banget tau nggak.” Val meremas rambutnya, setengah ketawa mengingat kebodohannya kemarin. ”Emang yang mana sih tuh cewek?” pandangan Reza segera terarah ke depan. ”Yang lagi jadi MC itu lho, Val!"



Vero
Aku bengong. Pengen ketawa tapi nggak enak ngeliat ekspresi Ava serius gitu. Tapi toh akhirnya aku ngakak juga. ”Ya ampun, Va. Anak kayak dia itu mana mungkin sih suka sama aku? Cewek di dunia ini bejibun, say. Dan yang lebih baik dari aku juga segudang. Dia kan eksis tuh, masa sama aku sih? Aku bukan levelnya dia kaliii.”
Sejujurnya, alesannya adalah aku males banget. Gila itu anak jaimnya selangit, padahal udah temenan enak-enak juga. Dan kayaknya dia agak tersinggung gitu waktu tau aku ngga seberapa ngerti mukanya. Maklum doong jarang liat, emang aku kayak anak-anak cewek lain doyannya nongkrongin kelas x-1 sama x-2? Whoa, kayak nggak ada yang lebih penting aja.


“Tapi emang kenapa sih Ver? Apa yang kurang dari seorang Val?” Vero menghentikan langkah. ”Nggak ada manusia yang sempurna, Shin. Kamu jangan memuja dia gitu dong.” Shinta mendesah,”Ya tapi kan dia nyaris, Ver. Ganteng, pinter, anak baik-baik juga.” Vero menoleh tanpa minat, ”Ya terserah aja sih kamu mau ngomong apa. Mungkin justru karena dia terlalu sempurna itu makanya aku nggak tertarik.” Shinta menatap heran, Vero balas menatapnya sinis, lagi-lagi mengeluarkan kalimat pamungkas, ”Levelnya beda sama aku, jenderal!”
Vero menutup lokernya, menyisakan bedebum keras. Dengan langkah lebar dia menuju kelas. Shinta mengekor dari belakang. Masih terus nyerocos soal makhluk bernama Val itu.
Nggak salah emang kalo anak-anak pada ngebicarain para ”anak baru” sebenernya bukan baru sih, mereka sama-sama masuk di kelas 10 tapi karena mereka dulunya bukan dari SMP XX jadilah mereka sebagai wajah-wajah baru untuk penyegaran. Nggak cuma Val sebenernya, ada Ray, Tian, Eldo dan masih ada beberapa lainnya. Tapi karena Val punya kakak di SMA XX yang sama populernya, Evan, jadi nama dia juga beken banget. Kadang Vero kasian, apa nggak terbebani ya selalu dibilang, ”Oh, Val yang adeknya Kak Evan ya?” padahal nama Val di XX juga cuma ada satu, tapi rasanya nggak lengkap aja kalo nggak ditambahin identitas ’adeknya Kak Evan’.
"Val itu ganteng ya, Ver." *masih agak kalem*
"Gayanya itu lho, cuek, agak sombong, bikin geregetan!" *tampang gemes*
"Tinggi, pinter, alim juga gitu kan, huah pokoknya the best Ver!!" *mata berbinar*
Daaaan seterusnya.
Vero mendengarkan dalam diam, tangannya sibuk mengetik sms balasan sambil sesekali tersenyum.


"Dia itu udah jadian. Barusan aja."
Iya aku juga udah tau.
"Haha, oya? So? Kita kan cuma temenan."


"Idih yang chat-an tiap hariii.."
"Vero mendongak menemukan tatapan Azury yang jelas jelas memasang ekspresi sinis. 
"Haha, tenang aja Zur, dia safe kok. Bahkan dari aku hahhaha."
Zury mengerinyit, "Maksudmu?"
"Satu, dia single. Dan available, well dulu dia emang sempet suka sama anak sih, tapi udah enggak."
Azury mengerjapkan matanya. Sekali.
"Kedua, aku udah jadiaaan."
"SUMPAAAAH? Omyyy, congrats yaaa, gimana? Kapan? Pejeeee."
Sejenak mereka sibuk tentang euphoria Vero-akhirnya-punya-pacar itu. Sebelum tatapan Azury terpusat di satu spot lalu menoleh ke arahnya penuh makna, "Itu Val! duh ganteng banget yaaa. Tingginya, putihnya, gaya jalannya Ver, Ver! Liat!"
Vero memutar bola matanya. Duh, ganteng standar! Tipikal gitu loh, dimana-mana deskripsi cowok ganteng ya begitu itu. Lagian kalo emang suka kenapa yang disebutin fisik doang coba? Dia kan ada sisi lainnya. Baik lah lumayan, sense of humor sama sarcasmnya mantep haha. Selera musiknya juga jempolan.
Vero tertegun sejenak, lalu mendengus pelan.
Bodo ah, nggak peduli.


Val

Namanya Celine. But she’s unavailable saudara-saudara yang terhormat! Hiks, yeah dia udah punya cowok. Nggak heran sih sebenernya, makhluk secantik dia gitu. Wajar aja. Cuma cowoknya itu lho! Gila si Celine, nggak bisa nyari yang bagusan dikit apa? Mending ganteng, standar gitu. Mana jahat banget pula sama Celine-nya. Ditinggal-tinggal mulu, sekalinya dateng sok romantisnya kayak apa. Hih.

Eh yang namanya Vero itu asik juga. Nggak jaim kayak cewek kebanyakan. Oke-oke, akunya yang jaim. So? Kalo aku jaim ceweknya juga jaim nggak ada obrolan dong? 
Tapi yaah, nggak ada apa apa sih. Cuma seru aja punya temen ngobrol tiap hari. Dia lumayan menyenangkan haha. Udah ah.


Benda itu.
Vero terpaku, kesadarannya seakan terseret ke dimensi dan waktu yang lain. Pelan, tangannya terulur meraihnya. Merasakan besinya, menyentuhkan permukaannya yang dingin ke pergelangan tangan, menekan perlahan..
"VERO!"
Seketika ia tersentak, tatapannya menoleh menemukan mata Val yang hitam, sarat oleh kemarahan.
"Ngapain kamu?"
"Oh, enggak. Mainan doang kok ini hehe."
"Nggak, aku liat kok ekspresimu."
"Mainan doang kok, beneran."
"Ver, yang kamu lakuin tuh.."
"ECIYEEE, ngapain disini?"
Vero dan Val menoleh, menemukan segerumbulan anak yang sibuk bercie-cie dan berihi-ihi sebelum akhirnya,
"Ver, laper nih. Tuh mbakmu udah nyiapin, kan kasian kalo makanannya dingin trus nggak dimaem, ya nggak?" kata Irsyad dengan cengiran persuasifnya.
Vero tersenyum kecil, "Dasar. Hahaha, yaudah ayo."
Val menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan, lalu mengendikkan bahu dan berjalan mengikuti mereka.
August 28, 2009




WUAW :o :O :O
Okeee untung aja tuh novel nggak selesai hahaha, emm sebenernya part part bawahnya masih ada sih. tentang perang status. tentang gimana 'Azury' marah sama 'Vero' karena untuk kedua kalinya 'merebut' gebetannya. duh, terlalu banyak tanda kutip. tentang Vero yang ngerasa nggak pantes buat Val DAN Val yang ngerasa nggak pantes buat Vero. tentang permainan tanda seru di conference biar keliatan kayak lagi berantem. tentang pengakuan-pengakuan. tentang ending? tidak saya tulis.

good times, you know?
tapi yang namanya memori memang  bagusnya disimpan, diambil pelajarannya dan dihargai karena bagaimanapun kita pernah bahagia.

alhamdulillah kamu udah nemuin yang lebih tepat, lebih pantas, dan lebih berhak ada di posisi itu. bukan seseorang yang perasaannya belum pasti.
dan alhamdulillah juga aku sudah menemukan dia.
sama-sama yang terbaik buat kita, insyaAllah :)

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...