Friday 20 May 2011

Hujan Bulan Juni

Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu,
Tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan Juni
Dihapuskannya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu..

- Sapardi Djoko Damono


*ngebaca ulang puisi-puisi om Sapardi Djoko Damono (sok akrab ceritanya pake om segala)*

...

*megapmegap*

o my.

haduh keren abis bapak satu ini tuolooooong, punya anak cowok ngga? umur berapa? #lho?
sekedar info ya readers, bapak Sapardi ini yang membuat puisi legendaris berikut ini..
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan
Kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
Awan kepada hujan yang menjadikannya tiada..
*helloooo, tau dong puisi yang sering banget muncul di soal soal tryout sebelum unas itu hahaha*
okee, jadii..
saya penikmat karya sastra, mulai dari prosa, cerita fiksi maupun nonfiksi, panjang maupun pendek, inggris, indonesia atau terjemahan dari bahasa asing lain seperti prancis (L’Eternité misalnya, ciamik bangets) , spanyol (SABRÁS QUE NO TE AMO Y QUE TE AMO pastinyaaa! bisa dibaca disini), atau cina (try google Tu Fu or Li Po, they're awesome! highly recommended! :3) *pengen juga kapan kapan merambah jerman *ketularan anak libels*, kayaknya boleh dijajal* dari yang menggunakan bahasa baku indonesia, penuh dengan kata-kata baru (dimana saya menemukan tergugu, tersempal, dan masih banyak lagi) maupun puisi yang dipenuhi kata-kata 'gaul' bahkan diselingi kalimat langsung, tapi tidak norak. *tahukah kamu bahwa penyair legendaris W.S Rendra menggunakan kata nyamperinbegokaratan, bahkan nongol di puisinya? unbelievable, isnt it? :))
and well, of course i'm also a big fan of Dewi Lestari, Chairil Anwar, Taufiq Ismail, Sutardji Calzoum Bahri -hei, karyanya ada yang diterjemahkan oleh Harry siapaaa gitu *males googling* ke bahasa inggris loh. ada yang pernah baca?) and other gifted poet in Indonesia, and hell yeah i adore those amazing E.E Cummings, Robert Brownings, Edgar Allan Poe, and Maya Angelou as well ;] 

oke, kembali ke puisi indah ini: Hujan Bulan Juni. saya nggakmau menganalisa puisi disini, karena pemahaman puisi itu tergantung interpretasi masing-masing ya kan? saya cuma mau share betapa saya suka puisi ini.
fyi, sesudah membaca puisinya yang terngiang-ngiang di benak saya itu kalimat terakhir: 

Dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu..

daan ada cerita yang terinspirasi dari puisi ini juga novel zaman dulu kala yang saya lupa judulnya --a
(versi lengkap cerita ini ada di laptop noni di surabaya dan sialnya nggak kecopy TT mungkin kapan kapan noni post yaa hahaha. tapi umm, nggak yakin juga, soalnya itu sebenernya cuma modifikasi novel itu menurut versi yang lebih dalem *in my opinion :p* jadi takutnya melanggar hak cipta)
"jika ada hujan dan bintang di langit yang sama, maka akan terjadi keajaiban." sebuah prinsip yang dianut oleh Ata dan selalu didalihkannya pada teman-temanya sebagai pepatah yunani.
tidak, itu teori miliknya sendiri.
karena Isou suka bintang, sementara ia suka hujan.
Isou begitu memuja kerlip-kerlip kecil indah, menantinya, mempelajari tentangnya. maka tentu saja ia tidak suka mendung, dan membenci hujan. karena mereka mensaput bintang dari pandangan.
Ata mencintai hujan, ia suka membiarkan rambutnya basah, deru hujan membungkam suara-suara tidak penting di pendengarannya, tetes hujan mengaburkan air matanya sehingga tidak ada seorangpun yang menyadari ia menangis, semuanya, bahkan bau hujan.
tapi Ata tidak membenci bintang.
baik bintang di langit maupun bintang-nya Isou.

whoa kok jadi mendayu dayu begini? :/
intinyaaaaa Isou sama Ata itu sahabatan, dan seperti cerita klasik pada umumnya Isou nyante-nyante aja nyeritain soal cewek yang ditaksirnya setengah mati itu sama Ata, sering manfaatin Ata dan pura-pura budek sama kenyataan kalo Ata itu sayang banget sama dia. (dalam artian begitu, ya kamu tau doong)
tapi ujung-ujungnya Isou gerah juga ngeliat Ata 'terlihat tertarik' sama cowok lain, padahal enggak --" *banyak setting hujannya lagi, unyuuu :3 (memuji karya sendiri. pelanggaran!)

lalu malam itu, tepat di bulan juni yang cerah kakaknya Ata masuk dalam keadaan agak basah dan cewek itu tertegun. hujan? di bulan juni?
lalu ia berlari keluar balkon, dan tujuannya jelas: mencari bintang.
semenit, dua menit.. ada!
redup, tapi semakin lama semakin cerah.

endingnya ya sama kayak di novelnya sih (disitu namanya Kenrico dan Leona, novelnya judulnya Not Just a Fairytale! baru inget --") Leonanya galau, kabur ke bali, Kenriconya ngejar, terus geje sesaat, terus happy endiiing

*padahal kata yang ngarang cerita ini based on her true story.. dan tidak happy ending. hiks)


the end, hahah gapenting. maaf ya om Sapardi, puisi dalemnya nggak saya ulas sesyahdu mungkin TT. 

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...